TargetInvestasi Bali 2010 Rp. 2,29 Triliyun. Diposting oleh Bali orang terkaya 2010 , , Senin, 22 Maret 2010 21.08. Pemerintah Propinsi Bali menargetkan peningkatan nilai investasi tahun ini mencapai Rp. 2,29 Triliyun. Target ini meningkat dua kali lipat dari pencapaian nilai investasi selama 2009 yang hanya mencapai Rp. 1,24Triliyun. Issabersaudara, yang termasuk di antara deretan orang-orang terkaya di Inggris, mengatakan pemakaman tersebut akan dibangun di sebelah barat kota Blackburn, kota dengan populasi muslim cukup besar. Pemakaman tersebut akan dibangun di lahan berkuran 40 kali lapangan sepak bola atau sekitar 82 hektar. Rencananya, pemakaman tersebut dapat 10orang terkaya sepanjang masa. Mansa Musa (1280-1337, raja Kerajaan Mali) kekayaan di luar nalar. Augustus Caesar (63 SM-14 M, kaisar Roma) Rp65,9 kuadriliun. Zhao Xu (1048-1085, kaisar Shenzong of Song di Cina) kekayaan tak terhitung. Akbar I (1542-1605, kaisar dinasti Mughal, India) kekayaan tak terhitung. Vay Tiền Nhanh. peta aceh fotowikipedia Provinsi Aceh terletak di ujung utara pulau Sumatera dan lokasinya paling barat di Indonesia. Ibu kotanya adalah Banda Aceh. Dahulu kesultanan Aceh adalah negara terkaya, terkuat, dan termakmur di kawasan Selat Malaka. Di provinsi Aceh juga terdapat 12 jenis suku yang menempatinya. Ke 12 suku tersebut adalah; 1. Suku Aceh Suku ini mendiami ujung utara Sumatra dan menganut agama Islam. Mereka menggunakan bahasa Aceh yang masih berkerabat dengan bahasa Mon Khmer wilayah Champa. Bahasa Aceh merupakan bagian dari bahasa Melayu-Polynesia barat, cabang dari keluarga bahasa Austronesia. Suku Aceh merupakan suku di Indonesia yang pertama memeluk Islam dan mendirikan kerajaan Islam. Masyarakat Aceh mayoritas bekerja sebagai petani, pekerja tambang, dan nelayan. Baca Juga √ Artikel Amplang cemilan lezat dari kalimantan timur 2. Suku Aneuk Jamee Secara harfiah, istilah Aneuk Jamee berasal dari Bahasa Aceh yang berarti “anak tamu”. Suku ini tersebar di sepanjang pesisir barat dan selatan Aceh. Bahasa yang digunakan bahasa Aneuk Jamee, masih merupakan dialek dari bahasa Minangkabau. Namun, Bahasa Aneuk Jamee hanya dituturkan di kalangan orang-orang tua saja dan saat ini umumnya mereka lebih menggunakan Bahasa Aceh sebagai bahasa pergaulan sehari-hari. 3. Suku Alas Suku ini bermukim di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh yang biasa juga disebut Tanah Alas. Agama yang dianut adalah agama islam. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Alas. Asal kata “alas” dalam bahasa Alas berarti “tikar”. Hal ini ada kaitannya dengan keadaan daerah itu yang membentang datar seperti tikar di sela-sela Bukit Barisan. Daerah Tanah Alas dilalui banyak sungai, salah satu di antaranya adalah Lawe Alas Sungai Alas. 4. Suku Batak Pakpak Suku Pakpak tersebar di beberapa kabupaten/kota di Sumatera Utara dan Aceh, yakni di Kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Humbang Hasundutan Sumatera Utara, Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Sabulusalam. Suku bangsa Pakpak kemungkinan besar berasal dari keturunan tentara kerajaan Chola di India yang menyerang kerajaan Sriwijaya pada abad 11 Masehi Suku ini terdiri atas 5 subsuku, yang dalam istilah setempat disebut dengan istilah Pakpak Silima suak yang terdiri dari Pakpak Klasen Kab. Humbang Hasundutan Sumut Pakpak Simsim Kab. Pakpak Bharat-sumut Pakpak Boang Kab. Singkil dan kota Sabulusalam-Aceh Pakpak Pegagan Kab. Dairi-sumut Pakpak Keppas Kab. Dairi sumut Suku bangsa Pakpak mendiami bagian Utara, Barat Laut Danau Toba hingga perbatasan Sumatra Utara dengan provinsi Aceh selatan. 5. Suku Devayan Suku Devayan mendiami Pulau Simeulue, juga di kecamatan Teupah Barat, Simeulue Timur, Simeulue Tengah, Teupah Selatan dan Teluk Dalam. 6. Suku Gayo Suku Gayo mendiami dataran tinggi Gayo di Aceh. Mayoritas suku ini terdapat di kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues dan 3 kecamatan di Aceh Timur, yaitu kecamatan Serbe Jadi, Peunaron dan Simpang Jernih. Selain itu suku Gayo juga mendiami beberapa desa di kabupaten Aceh Tamiang dan Aceh Tenggara. Agama yang dianut Suku Gayo adalah agama Islam dan mereka dikenal taat dalam agamanya. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Gayo. 7. Suku Haloban Suku Haloban terdapat di kabupaten Aceh Singkil, tepatnya di kecamatan Pulau Banyak. Di kecamatan Pulau Banyak terdapat 7 desa dengan ibukota kecamatan terletak di desa Pulau Balai. 8. Suku Kluet Suku Kluet mendiami beberapa kecamatan di kabupaten Aceh Selatan, yaitu kecamatan Kluet Utara, Kluet Selatan, Kluet Tengah, dan Kluet Timur. 9. Suku Lekon Suku Lekon terdapat di kecamatan Alafan, Simeulue di provinsi Aceh dan terdapat di desa Lafakha dan dan Langi. 10. Suku Singkil Suku Singkil terdapat di kabupaten Aceh Singkil daratan dan kota Subulussalam di propinsi Aceh. Namun, kedudukan suku Singkil sampai saat ini masih diperdebatkan, apakah suku ini termasuk dalam suku Pakpak suak Boang atau berdiri sebagai satu suku yang tersendiri terpisah dari suku Pakpak. Baca Juga √ Artikel Ayam Cincane Kuliner Tradisional Kalimantan Timur 11. Suku Sigulai Suku Sigulai mendiami Pulau Simeulue bagian utara dan terdapat di kecamatan Simeulue Barat, Alafan dan Salang. 12. Suku Tamiang Suku Tamiang mendiami kabupaten Aceh Tamiang, termaksud suku melayu dan lebih sering disebut Melayu Tamiang. Suku ini mempunyai kesamaan dialek dan bahasa dengan masyarakat Melayu yang tinggal di kabupaten Langkat, Sumatera Utara serta berbeda dengan masyarakat Aceh. Meski demikian suku ini telah sekian abad menjadi bagian dari Aceh. Kebudayaan suku ini juga sama dengan masyarakat Melayu pesisir timur Sumatera lainnya. Sumber referensi diakses tanggal 27 januari 2015 diakses tanggal 27 januari 2015 diakses tanggal 27 januari 2015 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 34ZT5PS0iUa3I_bDej5U_4qHgxpcSaRUq_jp9ykUAWb4m9Ua7JY55w== BANDA ACEH – Penelusuran harta kekayaan 81 anggota DPR Aceh periode 2019-2024 dari 10 Dapil di Aceh, menemukan fakta yang cukup menarik. Tiga dewan terkaya berasal dari Gerindra, Partai Aceh dan PPP. Sementara tiga dewan termiskin, berdasarkan laporan di elhkpn, dipegang oleh trio Golkar. Berdasarkan catatan di situs dewan yang melaporkan harta terbanyak untuk periode 2019-2024 adalah H. Jauhari Amin dari Gerindra. Jauhari per 2 Agustus 2019 melaporkan harta yang dimilikinya senilai Posisi kedua adalah Saiful Bahri atau Pon Yahya yang melaporkan harta kekayaannya per 31 Desember 2018 senilai Ketiga adalah Amiruddin Idris dari PPP berdasarkan laporan per 31 Desember 2018, memiliki kekayaan sebesar Sedangkan untuk peringkat tiga terbawah atau paling sedikit pelaporan harta dipegang oleh tiga DPR Aceh dari Golkar. Adalah sosok Ilham Akbar dari Golkar, yang per 31 Desember 2018, memiliki kekayaan sebesar Kemudian disusul Hendra Budian yang juga dari Golkar, per 31 Desember 2018, ia melaporkan kekayaan yang dimilikinya atau masih terutang Rp20 juta. Namun Hendra Budian, saat bertemu mengaku data tersebut tak lengkap. Ia akan segera mengaupdate kekayaan yang dimilikinya ke elhkpn dalam waktu dekat ini. Posisi termiskin, berdasarkan situs yang sama, ada Muhammad Rizky yang juga dari Golkar. Dimana, per 31 Desember 2018, sosok ini melaporkan harta kekayaan yang dimilikinya masih minus atau terutang 100 juta. Berikut uraian kekayaan 81 anggota DPR Aceh periode 2019-2024 berdasarkan per Dapil di seluruh Aceh Dapil Satu Dikutip di situs harta kekayaan Darwati A Gani pelaporan per 14 Mei 2019 dari PNA dengan sebesar Kemudian Saifuddin Yahya dari Partai Aceh perlaporan 31 Desember 2018 dengan kekayaan Abdurrahman Ahmad dari Partai Gerakan Indonesia Raya Gerindra berdasarkan pelaporan per 18 Mei 2019 sebesar Sedangkan Teuku Irwan Djohan dari Partai Nasdem per pelaporan 24 Juni 2019 sebesar Politisi muda Ansari Muhammad dari Golkar berdasarkan laporan per 31 Desember 2018 memiliki kekayaan senilai Sementara Muchlis Zulkifli dari PAN per laporan 31 Desember 2018 memiliki kekayaan sebesar Kemudian Tezar Azwar dari PAN per 13 April 2019 memiliki kekayaan Selanjutnya, T. Ibrahim Partai Demokrat, berdasarkan data di ELHKPN per 29 Mei 2019 memiliki kekayaan Sedangkan Sulaiman dari Partai Aceh per 31 Desember 2018 memiliki kekayaan Terakhir, Azhar dari Partai Daerah Aceh berdasarkan perlaporan 31 Desember 2018 memiliki kekayaan Sedangkan kekayaan yang dimiliki Irawan Abdullah, berulangkali dicari di situs yang sama, hingga berita ini dimuat Senin siang, belum ditemukan datanya. Dapil Dua Dari Dapil 2 yang meliputi Pidie dan Pidie Jaya, Ihsanuddin dari Partai Persatuan Pembangunan PPP per laporan 21 Mei 2019 memiliki kekayaan sebesar Kemudian Wahyu Wahab Usman dari Partai Daerah Aceh, berdasarkan laporan per 31 Desember 2018, memiliki kekayaan sebesar Selanjutnya M. Rizal Falevi Kirani dari Partai Nanggroe Aceh, berdasarkan laporan per 7 Mei 2019, memiliki kekayaan sebesar Sedangkan Anwar dari Partai Aceh berdasarkan laporan 31 Desember 2018, memiliki kekayaan sebesar Khairil dari Partai Gerindra, berdasarkan laporan 31 Desember 2018, memiliki Kekayaan Terakhir Dahlan Jamaluddin dari Partai Aceh, berdasarkan laporan 31 Desember 2018, memiliki kekayaan Sementara Dalimi, Kartini dan Nurlelawati, berulangkali dicari oleh di situs yang sama, belum ditemukan data. Dapil Tiga Sosok DPR Aceh dari Dapil 3 Bireuen yang memiliki harta kekayaan tertinggi dipegang oleh Amiruddin Idris dari PPP. Amiruddin Idris dari PPP berdasarkan laporan per 31 Desember 2018, memiliki kekayaan sebesar Urutan kedua ditempati oleh Purnama Setia Budi dari PKS, berdasarkan pelaporan per 8 Mei 2019 memiliki kekayaan sebesar Kemudian ada Khalili dari Partai Aceh, per 31 Desember 2018, tercatat memiliki kekayaan Sedangkan Samsul Bahri atau Tiyong dari PNA per laporan 8 Mei 2019, memiliki kekayaan Tgk. Haidar M. Amin juga dari PNA, Per laporan 31 Desember 2018, tercatat memiliki kekayaan Terakhir, Ilham Akbar dari Golkar per 31 Desember 2018, memiliki kekayaan sebesar Sedangkan Zulfadli Amd atau Abang Samalanga dari Partai Aceh, pada situs yang sama, berulangkali dicari oleh belum ditemukan datanya. Dapil Empat Berdasarkan situs yang sama, sosok Taufik dari Gerindra per 24 Mei 2019, melaporkan kekayaannya sebesar Kemudian Alaidin Abu Abbas dari Partai Demokrat per 3 Mei 2019, melaporkan kekayaan yang dimilikinya sebesar Bardan Sahidi dari PKS, per 31 Desember 2018, melaporkan kekayaan menjadi Sedangkan Muhammad Ridwan dari PDI Perjuangan, per 14 Juni 2019, melaporkan kekayaan sebesar Yang menarik, Hendra Budian dari Golkar, per 31 Desember 2018, ia melaporkan kekayaan yang dimilikinya atau masih terutang Rp20 juta. Sedangkan Salihin dari PKB, berulangkali dicari disitus yang sama, ternyata belum ditemukan datanya. Dapil Lima Saiful Bahri atau akrab disapa Pon Yahya dari Partai Aceh tercatat sebagai anggota DPR Aceh periode 2019-2024 terkaya dari daerah pemilihan Dapil Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe. Dikutip dari situs Saiful Bahri melaporkan harta kekayaannya per 31 Desember 2018 senilai Urutan kedua disusul Fakhrurrazi H. Cut dari PPP yang melaporkan per 31 Desember 2018, memiliki harta senilai Posisi ketiga ada Muslim Syamsuddin Partai SIRA per 31 Desember 2018, melaporkan kekayaannya sebesar Kemudian ada Nuraini Maida dari Golkar per 31 Desember 2018 melaporkan kekayaannya senilai Tantawi dari Partai Demokrat per 31 Desember 2018, melaporkan kekayaan senilai Kemudian Ismail A. Jalil dari Partai Aceh yang melaporkan kekayaannya per 20 Juli 2018 dengan nilai Selanjutnya, Tarmizi dari Partai Aceh, per 31 Desember 2018, melaporkan kekayaannya sebesar Sedangkan Armiyadi dari PKS, per 4 Mei 2019, melaporkan hartanya senilai Mukhtar Daud dari PNA, per 17 Mei 2019, melaporkan harta yang dimilikinya senilai Sementara Ridwan Yunus dari Gerindra, per 14 Mei 2019, melaporkan kekayaan senilai Sofyan Puteh dari PAN, per 31 Desember 2018, melaporkan kekayaan senilai Terakhir, Mawardi dari Partai Aceh, per 31 Desember 2018, melaporkan harta yang dimilikinya senilai Dapil Enam Enam orang diantaranya mewakili aspirasi masyarakat dari daerah pemilihan Dapil 6 yang meliputi kabupaten Aceh Timur. Berdasarkan situs Yunus dari Partai Aceh, per 31 Desember 2018, Kemudian Muhammad Yunus dari Partai Demokrat, per 27 Mei 2019, melaporkan kekayaan senilai Selanjutnya, H. Murhaban Makam dari PPP, per 22 Mei 2019, melaporkan kekayaan senilai Sementara Ridwan atau Nektu dari PDA, per 22 April 2019, melaporkan kekayaan senilai Terakhir, Iskandar dari Partai Aceh, per 31 Desember 2018, di situs yang sama tercatat Terkait hal ini, mengonfirmasi Iskandar, dan yang bersangkutan mengaku bahwa data tersebut ada kekeliruan. “Ada kekeliruan. Kita melaporkan semiliar lebih. Ada berkas sebagai peninggal sama saya,” ujarnya. Sedangkan data milik Martini, berulangkali dicari di situs yang sama, belum ditemukan. Dapil Tujuh Berdasarkan catatan di situs dewan yang melaporkan harta terbanyak adalah H. Jauhari Amin dari Gerindra. Jauhari per 2 Agustus 2019 melaporkan harta yang dimilikinya senilai Posisi kedua disusul Asrizal Asnawi dari PAN. Dimana, per 29 November 2018, dewan incumbent ini melaporkan harta kekayaannya senilai Ketiga ada Suryani dari PKS, yang per 28 Mei 2019, melaporkan kekayaannya senilai Sedangkan posisi ke empat ada Irfansyah, politisi termuda Partai Aceh, yang per 31 Desember 2018, melaporkan harta yang dimilikinya senilai Selanjutnya, ada Syamsuri dari Partai Nasdem, yang per 31 Desember 2018, melaporkan kekayaan yang dimilikinya senilai Terakhir, ada Muhammad Rizky dari Golkar, yang per 31 Desember 2018, melaporkan harta kekayaan yang dimilikinya masih minus atau terutang 100 juta. Sedangkan Nora Idah Nita, berulangkali dicari di situs yang sama, belum ditemukan datanya. Dapil Delapan Sosok Ali Basrah dari Golkar, per 31 Desember 2018, melaporkan harta kekayaan yang dimilikinya senilai Kemudian Yahdi Hasan, dari Partai Aceh, per 31 Desember 2018, melaporkan harta yang dimilikinya senilai Sedangkan Nurdiansyah Alasta dari Partai Demokrat, per 23 Mei 2019, melaporkan harta yang dimilikinya senilai Sementara Junedi dari Hanura, per 8 Mei 2019, melaporkan harta yang dimilikinya senilai Terakhir, Rijaluddin dari PKB, per 7 Mei 2019, melaporkan harta yang dimilikinya Dapil Sembilan Berdasarkan situs Teuku Sama Indra, mantan bupati Aceh Selatan yang mencalonkan diri Partai Demokrat, per 27 Mei 2019, melaporkan kekayaan yang dimilikinya senilai Kemudian Asmidar dari Partai Aceh, per 31 Desember 2018, melaporkan kekayaan yang dimilikinya senilai Selanjutnya, Sartina NA dari Golkar, per 1 Mei 2019, melaporkan kekayaan senilai Sedangkan Syarifuddin dari PKB, per 31 Desember 2018, melaporkan kekayaannya senilai Sosok Attarmizi Hamid dari PPP, per 30 Mei 2019, melaporkan kekayaan miliknya senilai Safaruddin dari Gerindra, per 17 Mei 2019, melaporkan kekayaan senilai Terakhir, Hendri Yono dari PKPI, per 13 Mei 2019, melaporkan kekayaan miliknya senilai Sedangkan Safrizal dari PNA dan Irfanusir dari PAN, berulangkali dicari dari situs yang sama, datanya belum ditemukan. Dapil Sepuluh Dikutip dari situs Azhar Abdurrahman selaku bupati dua periode di Aceh Jaya dari Partai Aceh, per 31 Desember 2018, melaporkan kekayaan yang dimilikinya senilai Kemudian Tarmizi juga dari Partai Aceh, per 31 Desember 2018, melaporkan harta kekayaan yang dimilikinya senilai Kemudian Herman dari Partai Demokrat, per 31 Desember 2018, melaporkan harta miliknya senilai Terbanyak adalah Edi Kamal dari Partai Demokrat, per 14 Mei 2019, melaporkan harta miliknya senilai Sedangkan TR. Keumangan dari Golkar, per 31 Desember 2018, melaporkan kekayaan senilai Sosok Fuadri dari PAN, per 26 Maret 2019, melaporkan kekayaan senilai Terakhir H. Asib Amin dari Gerindra, per 1 Juni 2019, melaporkan kekayaan miliknya senilai Sementara Zaenal Abidin dari PKS dan Zaini Bakri dari PPP, hingga berita ini diturunkan, belum ditemukan data miliknya. []

orang terkaya di aceh selatan